Scroll untuk baca berita
News

Kebersihan dan Penerangan Masih Menjadi Persoalan Utama di Bira, Padahal PAD yang Dihasilkan Tinggi

237
×

Kebersihan dan Penerangan Masih Menjadi Persoalan Utama di Bira, Padahal PAD yang Dihasilkan Tinggi

Sebarkan artikel ini
Sampah berserakan di jalan utama Bira. (Foto: dok. Mita Mardianti)

Bulukumba, Domainrakyat.com – Masalah kebersihan dan penerangan di kawasan wisata bira masih menjadi persoalan yang belum bisa diatasi oleh pihak pengelola. Padahal, Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dihasilkan kawasan itu setiap tahunnya terus meningkat.

Dalam masa liburan lebaran ini saja, tercatat lebih dari 55 ribu wisatawan yang datang dan berhasil mengumpulkan PAD sebanyak Rp 727.360.000.

Skroll untuk Melanjutkan
Advertising

Jumlah itu dihitung mulai dari Tanggal 10 April hingga 15 April 2024. Jadi hanya dalam tempo 5 hari, perolehan PAD yang dihasilkan kawasan wisata Bira sudah mencapai 700 Juta lebih.

Kepala UPT kawasan wisata Bira Mustamar bahkan memperkirakan, jika PAD dikumpulkan hingga Tanggal 17 April 2024, bisa mencapai 1 M.

“Saya rasa, hingga Tanggal 17 April, jumlah PAD yang masuk bisa mencapai 1 Miliar,” kata Mustamar, Rabu (17/04/2024.

Namun, dibalik kesuksesan pengelola meraup keuntungan besar di kawasan itu, terdapat persoalan-persoalan mendasar yang belum mampu mereka selesaikan. Misalnya; sampah yang berserakan di mana-mana, Penerangan jalan yang sangat minim saat malam hari, perkemahan di Pantai Bara yang amburadul.

Seorang wisatawan asal Hartaco Indah, Makassar, yakni Akbar Tanjung mengeluhkan tiga hal di atas.

“Sampah berserakan di mana-mana, sehingga merusak pemandangan. Kita juga tidak nyaman  jalan (Jalan menuju Pantai Bara) pada malam hari, karena tidak ada lampu jalan,” ungkap Akbar, pada Selasa (16/04/2024).

Tidak hanya itu, Akbar juga mengeluhkan area perkemahan di Pantai Bara yang tidak tertata.

“Sudah jalanannya gelap, saat tiba di sana (Pantai Bara), kita disuguhkan pemandangan yang amburadul,” pungkasnya.

Sementara itu, beberapa pengunjung yang tidak ingin disebutkan namanya memiliki keluhan berbeda. Mereka mempersoalkan masalah biaya retribusi yang terus dinaikkan.

“Padahal setahun yang lalu restribusi untuk orang dewasa hanya 16 ribu dan anak-anak 6 ribu. Kalau sekarang, dewasa 20 ribu, anak-anak 10 ribu, padahal baru setahun lebih sudah naik 2 kali lipat,” keluh pengunjung.

Sebagai informasi, pada akhir tahun 2022 lalu, Pemerintah Daerah Bulukumba menetapkan tarif retribusi masuk ke kawasan wisata Bira sebagai berikut:

Anak-anak (Rp 5.000,-)+ Asuransi Jiwa dari PT. Jasa Raharja Putra (Rp 1.000,-) = Rp 6.000,-
Dewasa (Rp 15.000,-)+ Asuransi Jiwa dari PT. Jasa Raharja Putra (Rp 1.000,-) = Rp 16.000,-
Mancanegara (Rp 40.000,-) + Asuransi Jiwa dari PT. Jasa Raharja Putra (Rp 1.000,-) = Rp 41.000,-
Sedangkan untuk retribusi kendaraan sepeda motor Rp 5.000, dan mobil Rp 10.000,-retribusi Rp 15.000 per unit.

Pada 1 Februari 2024 lalu, Pemerintah Daerah Bulukumba membuat perubahan tarif retribusi sebagai berikut:

Anak-anak (Rp 9.000,-)+ Asuransi Jiwa dari PT. Jasa Raharja Putra (Rp 1.000,-) = Rp 10.000,-
Dewasa (Rp 19.000,-)+ Asuransi Jiwa dari PT. Jasa Raharja Putra (Rp 1.000,-) = Rp 20.000,-
Mancanegara (Rp 54.000,-) + Asuransi Jiwa dari PT. Jasa Raharja Putra (Rp 1.000,-) = Rp 55.000,-
Sedangkan untuk retribusi kendaraan sepeda motor Rp 5.000, dan mobil Rp 10.000,-retribusi Rp 15.000 per unit.

    

Lihat berita dan Artikel Domainrakyat.com di Google News dan WhatsApp Channel